Contents 1 Mengapa keberagaman itu penting?; 2 Apa yang dimaksud dengan keberagaman?; 3 Bagaimana organisasi menerapkan keberagaman di tempat kerja?; 4 Bagaimana cara meningkatkan keberagaman di tempat kerja?; 5 Apa saja bentuk bentuk keragaman yang ada di Indonesia?; 6 Mengapa keberagaman diindonesia menjadi kekayaan sekaligus tantangan?; 7 Mengapa keberagaman dalam masyarakat dapat Mengapaletak yang strategis menjadi penyebab kera LL. Lestari L. 09 Mei 2022 06:48. Pertanyaan. Mengapa letak yang strategis menjadi penyebab keragaman di Indonesia? Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba AlasanIndonesia disebut Sebagai Negara Maritim Adalah. Sementara itu, sebutan negara maritim disebut karena Indonesia sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Menurut data dari rujukan nasional data kewilayahan Republik Indonesia yang dikerjakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI Di media baru, banyak acara serupa talkshow. Ini menjadi tantangan untuk kita semua agar menjadikan talkshow di layar televisi bisa lebih menarik, penuh inovasi dan kreatif," lanjutnya. Agung menilai, bahwa konten yang menarik, penuh inovasi dan kreatif bisa mendorong talkshow di televisi dapat bersaing sehingga akan kian diminati publik. Keragamansosial budaya adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa. Keragaman sosial budaya masyarakat menjadi pondasi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia.Keragaman budaya adalah sebuah situasi yang tidak mungkin dihindari bagi Negara kepulauan seperti Indonesia. Kita hidup di dalam keragaman budaya, suku bangsa, agama dan Masalahpolitik dan juga keamanan di sebuah negara juga bisa diselesaikan dengan memanfaatkan kerjasama internasional tersebut. Sebagai contoh seperti Agresi Militer Belanda yang terjadi pada 21 Juli 1947, maka wakil dari India serta Australia mengusulkan supaya masala di Indonesia bisa dibicarakan pada Dewan Keamanan PBB. fMxA9j. Jakarta - Wakil Ketua MPR, EE Mangindaan mengatakan tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah menjaga persatuan dari keragaman bangsa Indonesia. "Tantangan bangsa Indonesia saat ini bukan melawan penjajah atau pemberontak, juga bukan melawan kelompok yang ingin mengubah ideologi negara," kata EE Mangindaan ketika menjadi pembicara utama pada seminar "Merawat Kebhinnekaan dalam Meneguhkan Ke-Indonesiaan" di Jakarta, Sabtu, seperti dikutip melalui siaran pers Humas MPR. Menurut Mangindaan, bangsa Indonesia sangat beragam baik suku, agama, ras, antargologan, maupun budaya, dan latar belakang daerah. Bangsa Indonesia yang beragam dan saat ini jumlahnya mencapai 250 juta jiwa, tersebar dari Sabang sampai Merauke ini, menjadi satu Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. "Terus tumbuhnya penduduk Indonesia dan beragam ini yang menjadi tantangan Indonesia, yakni memelihara persatuan dalam keragaman," katanya. Menurut Mangindaan, bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dinamika masyarakat, sehingga diperlukan kesadaran dan komitmen bersama untuk saling menghormati kemajemukan bangsa. Konstruksi ke-Indonesia-an, menurut dia, pada dasarnya terbangun dari ruh dan elemen-elemen masyarakat yang heterogen, baik suku, agama, budaya, bahasa, maupun alamnya. Menurut dia, para pendiri bangsa sangat menyadari bahwa kebijakan harus selalu didasarkan pada prinsip demokrasi yang berbasis kebinekaan. "Keberagaman karakteristik suku, agama, latar belakang daerah, dan budaya, tidak menjadi penghalang bagi pendiri bangsa untuk menetapkan pilihannya pada bentuk negara kesatuan," paparnya. Berdirinya NKRI, kata Mangindaan, melalui perjuangan dengan berbagai peristiwa dan catatan sejarah. "Jangan pernah melupakan sejarah. Pesan itulah yang harus kita pahami dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Sejarah bangsa jangan sampai dilupakan," imbuhnya. Politisi Partai Demokrat ini menambahkan pengalaman masa lalu mengajarkan bahwa bangsa Indonesia perlu menjadikan keberagaman dan segala perbedaan guna mempererat ikatan kebangsaan yang kerap rapuh. Sumber ANTARA Saksikan live streaming program-program BTV di sini Jakarta, – Indonesia merupakan bangsa besar yang terdiri dari beragam suku, agama, bahasa, dan adat istiadat. Data Sensus Badan Pusat Statistik Tahun 2010 mencatat, terdapat jumlah suku di Indonesia. Oleh karena itu, keberagaman yang besar tersebut harus terus dirawat dan dijadikan sebagai potensi dalam mendukung pembangunan nasional. “Tentu keberagaman tersebut harus kita rawat dan dijadikan sebagai potensi kekuatan agar bangsa Indonesia dapat tetap utuh dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia, utamanya dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang,” tutur Wakil Presiden Wapres K. H. Ma’ruf Amin pada acara Perayaan Hari Ulang Tahun ke-14 Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia PSBI, Rakernas PSBI Tahun 2021, serta Launching Kongres PSBI IV dan Pesta Bolon Simbolon Tahun 2022 melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu 07/07/2021. Lebih lanjut Wapres menyampaikan, sebagai salah satu suku dengan jumlah yang cukup besar dan melihat sebaran jumlah anggota PSBI yang lebih dari orang di seluruh dunia, maka PSBI memiliki potensi besar yang harus diberdayakan untuk melestarikan nilai-nilai adat sekaligus upaya penanaman rasa cinta tanah air. Mengingat, kedua nilai tersebut merupakan faktor penting dalam membentuk integritas nasional. “Pelestarian adat istiadat juga harus menjadi bagian dari upaya kita merawat demokrasi dan memupuk nasionalisme pada tingkat akar rumput guna mewujudkan integritas nasional yang makin kokoh dalam bingkai kebhinekaan bangsa. Hal ini sangat penting untuk terus kita wariskan khususnya bagi generasi muda,” tegas Wapres. Pada kesempatan ini Wapres menekankan pentingnya menjaga kesepakatan nasional sebagai dasar kebangsaan dan kenegaraan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pendiri bangsa melalui 4 empat bingkai kerukunan nasional, yaitu; bingkai politis, bingkai yuridis, bingkai teologis, dan bingkai sosiologis. Bingkai politis, menurut Wapres, yaitu kerukunan yang dibangun atas dasar komitmen seluruh bangsa Indonesia dalam implementasi kehidupan masyarakat sesuai dengan kesepakatan nasional, yaitu; Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara bingkai yuridis, merupakan kepatuhan masyarakat terhadap aturan hukum yang ada. “Kepatuhan terhadap aturan yang ada dengan cara menghormati hukum, karena setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,” urai Wapres. Sedangkan bingkai teologis, lanjutnya, yaitu pemahaman dan pengajaran keagamaan atau keyakinan yang moderat sehingga tidak menimbulkan konflik nasional. “santun, sejuk, dan merangkul, bukan ajaran yang saling curiga dan mengarah pada konflik atau bahkan pada penggunaan kekerasan,” terang Wapres. Yang terakhir, bingkai sosiologis, Wapres menuturkan pentingnya kearifan nilai-nilai budaya lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun menjadi perekat kebersamaan. “nilai-nilai budaya lokal yang diwariskan secara turun temurun ini, seperti; Dalihan Na Tolu pada masyarakat Batak, Tepo Seliro dan Gotong Royong pada masyarakat Jawa, Pela Gandong pada masyarakat Ambon, Rumah Betang pada masyarakat Dayak, dan kearifan serupa dari berbagai daerah lainnya,” urai Wapres. “Nilai-nilai positif dari berbagai kearifan lokal nusantara, seperti yang terkandung dalam Dalihan Na Tolu ini dan juga pada adat istiadat yang lainnya seperti saya sebutkan di atas, merupakan pondasi serta perekat kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia yang perlu terus kita sosialisasikan, lestarikan, kembangkan, dan berdayakan,” tambahnya. Selama 14 tahun PSBI ini berdiri dengan 150 cabang di seluruh Indonesia, bukanlah hal waktu yang singkat. Wapres berharap bingkai kerukunan yang selama ini dibangun PSBI dapat terus digalakkan. “Generasi muda khususnya dari keluarga Simbolon agar menjadi teladan dan pelopor loyalitas dan nasionalisme untuk Indonesia, bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu,” harap Wapres. Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar PSBI dan seluruh organisasi kemasyarakatan yang berbasis kekerabatan atau kesukuan untuk tidak berorientasi pada kegiatan yang bersifat eksklusif, tetapi lebih berorientasi inklusif. “Semoga PSBI mampu memberi kesejahteraan bagi anggotanya maupun masyarakat Indonesia pada umumnya, serta mampu melestarikan warisan nilai-nilai masyarakat adat Batak dalam kerangka menjaga persatuan nasional,” pesan Wapres. Sebelumnya Ketua Umum PSBI, Effendi Simbolon, melaporkan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-14 PSBI. Selain itu, ia juga menyampaikan dukungan PSBI kepada pemerintah dalam menangani pandemi Corona Virus Disease 2019 Covid-19 beserta dampaknya. “Kami sangat berharap pemerintah tetap kuat dan senantiasa mampu untuk menangani masalah pandemi Covid-19 ini, kami percaya Bapak Wakil Presiden bersama Bapak Presiden Joko Widodo akan dapat mengatasinya dan bersama dengan komponen masyarakat lainnya untuk kita bisa keluar dari masa yang sangat sulit ini,” ungkap Effendi. Hadir secara virtual dalam acara ini para Pengurus Ppusat PSBI, Pengurus Wilayah PSBI, serta Pengurus INA PSBI. Sementara hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. NN/AS, BPMI-Setwapres Jakarta - Kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah sebuah potensi sekaligus tantangan. Dalam Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Wahono dan Abdul Atsar, potensi kebhinekaan bangsa Indonesia adalah dapat membuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Selain itu, kebhinekaan juga berpotensi mengandung kekayaan yang melimpah, baik alam maupun budaya yang menarik minat tantangan kebhinekaan adalah dapat membuat penduduk Indonesia yang berbeda pendapat menjadi di luar kendali. Akibatnya, bisa tumbuh perasaan atau perspektif yang sempit yang mengancam integrasi nasional atau persatuan NasionalIntegrasi nasional sendiri seperti disebutkan dalam e-modul Pendidikan dan Kewarganegaraan kelas X oleh Tim Pengembang Direktorat Kurikulum-Kemdiknas RI, mempunyai pengertian politis dan antropologis berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI.Secara politis, integrasi nasional adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian unsur-unsur budaya yang berbeda sehingga mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan Pembentuk Integrasi NasionalMasih dari sumber yang sama, berikut ini faktor yang mendorong tercapainya integrasi nasional1. Rasa senasib dan seperjuangan yang didorong faktor sejarah2. Ideologi nasional yang tercermin dalam Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika3. Tekad dan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana yang disebutkan dalam Sumpah Pemuda4. Ancaman dari luar yang memicu semangat nasionalismeFaktor Pendukung Integrasi Nasional1. Pemakaian bahasa Indonesia2. Semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, serta tanah air Indonesia3. Memiliki kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yakni Pancasila4. Jiwa dan semangat gotong royong, rasa solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat5. Rasa senasib sepenanggungan karena pernah mengalami penjajahanFaktor yang Menghambat Integrasi Nasional1. Kurangnya rasa menghargai kemajemukan yang bersifat heterogen2. Kurang toleransi antargolongan3. Kesadaran terhadap ancaman luar yang rendah4. Ketidakpuasan atas ketimpangan dan ketidakmerataan hasil potensi dan ancaman kebhinekaan bangsa Indonesia. Pelajari baik-baik ya! Simak Video "Duh, Anggaran Pemilu 2024 Belum Sepenuhnya Disetujui Kemenkeu" [GambasVideo 20detik] nah/twu Hai Muhammad, kakak bantu jawab ya. Jawaban yang benar adalah karena dengan adanya banyak suku, budaya dan ras dapat memicu potensi konflik sehingga terjadilah dampak - dampak negatif yang tidak kita inginkan seperti timbulnya pertentangan antar budaya, kecemburuan sosial, sentimen kedaerahan, dan perubahan nilai-nilai budaya akibat globalisasi. Soal menanyakan tentang mengapa keberagaman dapat menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Yuk simak penjelasan berikut. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. ndonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Keberagaman ini bagaikan dua mata pisau karena dapat menjadi kekayaan tapi juga dapat menimbulkan dampak negatif. Dengan keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia menunjukkan jika masyarakat diwarnai dengan berbagai macam perbedaan. Kondisi tersebut menyimpan potensi konflik. Kenyataannya konflik masih sering terjadi yang dilatarbelakangan dengan keberagamaan tersebut. Hal ini timbul karena tidak mudah untuk mempersatukan begitu banyak keberagaman menjadi satu. Dengan demikian, mengapa keberagaman dapat menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia adalah >> karena dengan adanya banyak suku, budaya dan ras dapat memicu potensi konflik sehingga terjadilah dampak - dampak negatif yang tidak kita inginkan seperti timbulnya pertentangan antar budaya, kecemburuan sosial, sentimen kedaerahan, dan perubahan nilai-nilai budaya akibat globalisasi. Semoga membantu.

menurutmu mengapa keberagaman di indonesia menjadi kekayaan sekaligus tantangan